Penelitian Tindakan kelas PKn SD

Saturday, February 27, 2010

ABSTRAK

.........., ………, 2005. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division ) Pada siswa Kelas ……………………………………. Tahun …………….,


Kata Kunci : PKn, metode pembelajaran kooperatif

Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif, namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan : (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar PKn dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD ? (b) Bagaimanakah pengaruh Metode Pembelajaran kooperatif terhadap motivasi belajar PKn?.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif. (c) memberikan gambaran metode pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran . setiap putaran terdiri dari empat tahap, yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas …………... …………………….…….. tahun pelajaran …………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III, yaitu siklus I (68,42%), siklus II (81,58%), siklus III (94,74%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa ………………… ………., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran PKn.


download versi lengkapnya *.doc
PTK PKn SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas PKn SD

Penelitian Tindakan kelas PAI SD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secaraa seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar.
Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasana kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.
Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000:24).
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Pembelajaran Agama Islam Melalui metode pemberian tugas belajar dan resitasi Pada Siswa ………… Kecamatan ……….. Kabupaten ………… Tahun Pelajaran 20xx/20xx”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya metode pemberian tugas belajar dan resitasi?
2. Bagaimanakah pengaruh metode metode pemberian tugas belajar dan resitasi terhadap motivasi belajar siswa?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pemberian tugas belajar dan resitasi.
2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi.
D. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi agama islam.
2. Meningkatkan motivasi pada pelajaran agama islam
3. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi agama islam.

E. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
1. Penelitian inihanya dikenakan pada siswa ...........Kecamatan ........... Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 20xx/20xx.
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 20xx/20xx.
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan…………..

bisa anda Download selengkapnya (*.doc)
PTK PAI SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas PAI SD

Penelitian Tindakan kelas PENJAS SD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh dunia. Olah raga ini sangat universal. Selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak Sejak tahun 1990 an olah raga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya olah raga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.
Olah raga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus melawan satu team lainnya. Lapangan . para pemain sepak bola memperebutkan sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga seorang penjaga gawang (goal keeper)
Olah raga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah bola dilapangan dengan menggunakan kaki tetaspi juga terlihat gaya-gaya permainannya dalam memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh karena olah raga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang baik sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.
Hanya para atlet sepak bola manea Negara yang sukses membina karier di bidang olah raga ini. Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras untuk menjadi atlet sepak bola yang handal dan professional
“goallll……!” teriakan ini sungguh identik dengan sepakbola siapapun yang berteriak “ goal” dapat dipastikan akan mengangkat tangan, berdiri, wajah mendongak, mulut terbuka lebar, mata berbinar-binar, hati berbunga-bunga dan diakhiri dengan tengok kanan, tengok kiri sambil mengulurkan tangan dan suara gemuruh . hal ini sungguh kontradiksi dengan sebagian orang yang ada di tempat yang sama yang tidak bisa berteriak” goal..” Mereka duduk diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di depat mulut, sambil menggit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak langkat, mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu ada di dalam permaianan sepak bola, baik di kampong, halaman rumah, sekolah , lapangan kecil atau di stadion yang megah.
Olah raa ini juga dilakukan anak kecil, anak-anak, remaja , pemuda , orang dewasa, priba bahkan wanita. Sepakbola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosik desa hingga kota besar di seluruh dunia.
Sepak bola merupakan olah raga yang simple, sederhana dan murah. Bahkan hamper tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yuang professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola dikatakan hamper tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastic, jeruk bali (keprok) atau jerami, kertas, serabut kelapa, yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan pengelolaan yang lebih professional.
Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola permainan hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention) dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa bola , menggiring bola, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.
Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh, kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki)
Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain merupakan mudah dan sukses untuik mencetak gol, dan mempertahankan kemasukan bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan akan memudahkan pemain tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke hadapan gawang lawan.
Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang bagus, bola yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan dan tidak mudah dikelabuhi lawan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas , cabang olah raga bola sepak bola menarik untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepak bola Indonesia semakin diminati masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar dengen club-club di negeri luar. Sedangkan masalah yang khusus menarik untuk dibahas bersama dengan judul “Upaya Meningkatkan Kelincahan dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas……………………………………………tahun pelajaran ………………….

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:
1. bagaimana peningkatan prestasi penguasaan dasar-dasar sepak bola bagi siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi?
2. Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi belajar dasar-dasar sepakbola pada siswa………………………………………..

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.
2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.
2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas
3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.

E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini , maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Metode Demonstrasi adalah:
Suatu pembelajaran yang mendatangkan guru atau pelatih yang memiliki keahlian tertentu untuk memperagakan dihadapan siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih.

2. Motivasi belajar adalah
Dorongan dan keamanan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang dijaring melalui angkat motivasi.
3. Prestasi belajar adalah
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

F. Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ……………………………
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester genap tahun ajaran ……………….
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan permaiann sepak bola.


selengkapnya bisa anda Download (*.doc)
PTK PENJAS SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas PENJAS SD

Penelitian Tindakan kelas Matematika SD

ABSTRAK


Hartono, Selan, 2005. Meningkatkan Hasil BelajarBelajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas …………………… Tahun Pelajaran 2005/2006

Kata Kunci: matematika, kooperatif model stad

Kebinekaan dipandang sebagai kondisi alami yang diciptakan Tuhan agar manusia dapat saling berhubungan dalam rangka membutuhkan. Oleh karena itu, guru hendaknya menciptakan suasana belajar kooperatif dalam kelas. Penciptaan norma yang membuat semua anak memberikan sumbangan bagi kemajuan kelompok. Norma semacam itu memandang anak yang mendominasi anak lain atau menggantungkan diri pada orang lain sama buruknya sehingga harus diberantas. Ini berarti anak yang pandai harus membantu anak yang kurang pandai, anak yang kuat harus membantu yang lemah, dan tiap anak harus saling mendorong untuk menumbuhkan motivasi belajar yang kuat.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajarbelajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model STAD terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan Hasil Belajarbelajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa …………………………... Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa Hasil Belajarbelajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (86,96%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif model STAD dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ……………………………….., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika.

selengkapnya bisa anda download (*.doc)
PTK Matematika SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas Matematika SD

Penelitian Tindakan kelas IPS SD

ABSTRAK

…………………., 2005. Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah dalam Meningkatkan Prestasi dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas ……………………………….u Tahun Pelajaran ..........

Kata Kunci: ips, metode belajar aktif model pengajaran terarah


Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah? (b) Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas …………………………….. Batu. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (77,78%), siklus III (88,89%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ……………………………….., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran IPS.



silahkan download Selengkapnya (*.doc)
PTK IPS SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas IPS SD

Penelitian Tindakan kelas IPA SD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 2 tahuan 1989 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998: 3). Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan Institusional yang disesuaikan dengan jenis dan tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang merupakan tujuan kurikulum sekolah yang diperinci menurut bidang studi/mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran (Purwanto, 1988 :2). Tujuan instruksional dijabarkan menjadi Tujuan Pembelajaran Umum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).
Dalam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar, khususnya di ………….. masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran IPA dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya, mata pelajaran IPA peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari enam mata pelajaran yang diebtanaskan, bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam mempelajari konsep-konsep IPA tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPA.
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas….. .”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPA dengan diterapkannya metode demonstrasi?
2. Bagaimanakah pengaruh metode demostrasi terhadap motivasi belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi.
2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dengan metode demonstrasi.
2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapi dengan baik.
3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternative cara pembelajaran IPA pada siswa dengan pemanfaatan metode pengajaran dalam mencapai tujuan intruksional.
E. Batasan Masalah
1. Konsep IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada pokok bahasan ……………
2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi.
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas …………………………………………………………………………..

Silahkan Download File Lengkapnya (*.doc)
PTK IPA SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas IPA SD

Penelitian Tindakan kelas Bahasa Inggris SD

ABSTRAK


……………2001. Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model TGT Pada Siswa …………………………………… Tahun Pelajaran 2001/2002

Kata Kunci: pembelajaran Bahasa Inggris, kooperatif model TGT

Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model TGT berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris? (b) Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model TGT?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model TGT terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model TGT
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa ………………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model TGT dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ………………………………, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative Bahasa Inggris.

Silahkan Download File lengkapnya (*.doc)
PTK Bahasa Inggris SD
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas Bahasa Inggris SD

Penelitian Tindakan kelas Bahasa Indonesia SD

ABSTRAK

…………………., 200X. Metode Demonstrasi Dalam Upaya Miningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa …………Tahun Pelajaran………………

Kata Kunci: bahasa, metode demonstrasi

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi? (b) Bagaimanakah pengaruh metode metode pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkannya metode metode pembelajaran demonstrasi.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas ………………………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,18%), siklus II (77,27%), siklus III (86,36%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ……………………………., serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bahasa Indonesia.


Silahkan Download File lengkapnya (*.doc)
PTK BAHASA INDONESIA (SEKOLAH DASAR)
READ MORE - Penelitian Tindakan kelas Bahasa Indonesia SD

 
 
 

Popular Posts

My Blog List